Bioteknologi, Industri dan Kehidupan Manusia Bagian Empat

Lanjut ke bagian empat mengenai Bioteknologi, Industri dan Kehidupan Manusia. Selain dalam bidang tadi bioteknologi juga berperan penting dalam industri kimia untuk menghasilkan senyawa tertentu yang dapat dimanfaatkan baik secara langsung maupun digunakan bagi industri lain.

Salah satu yang telah lama dikembangkan adalah untuk memproduksi alkohol. Alkohol bukan hanya untuk industri brewery terlebih dari itu alkohol digunakan dalam jumlah besar dalam dunia medis dan juga dalam industri lain sebagai pelarut juga untuk sterilisasi alat tak lupa alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin atau yang lebih dikenal dengan ethanol atau bio ethanol.

Proses produksi alkohol adalah dengan memfermentasi gula untuk kemudian diubah menjadi senyaa alkohol yang akan dimurnikan dan dijual. Proses pembuatan alkohol dengan fermentasi ini akan menghasilkan produk sebesar 40%, fermentasi ini masih akan tetap dilakukan karena biayanya yang cenderung lebih murah dibandingkan dengan pembuatan alkohol secar kimiawi. Proses fermentasi ini juga memerlukan disiplin ilmu bioteknologi seperti halnya pada industri makanan di atas (dapat di baca pada Bioteknologi, Industri dan Kehidupan Manusia bagian pertama.

Industri yang memanfaatkan bioteknologi adalah industri bio-energi, untuk bidang bahan bakar yang digunakan adalah ethanol dan biodiesel. Untuk memproduiksi biodiesel bahan yang digunakan adalah lemak yang dihasilkan oleh makhluk hidup. Pada umumnya adalah lemak yang dihasilkan oleh tanaman seperti kelapa sawit maupun alga (makhluk hidup yang berarna hijayu yang sering kali kita temukan pada perairan). Berbagai bahan yang digunakan ada yang bersinggungan dengan bahan yang digunakan untuk keperluan pangan, maka demi alasan ketahanan pangan mikroalga lebih cenderung untuk dipakai karena alga tidak dikonsumsi secara langsung, selain itu masa produksinya yang singkat membuatnya semakin banyak dikembangkan terutama oleh industri bio-energi di Amerika.

Secara terus terang industri bio-energi ini masih memiliki kekurangan karena bentuknya yang juga merupakan senyaa hidrokarbon yang juga akan menghasilkan emisi karbon. Hingga saat ini pengembangan energi alternatif masih terus berkembang dengan keterbatasannya sehingga produk bioenergi inilah yang cenderung lebih rendah biayanya. Selain itu benefit lainnya adalah adanya produk sampingan yang juga dihasilkan oleh agen seperti mikroalga dapat juga menjadi produk untuk diperdagangkan seperti halnya gliserol.

Produk industri lain yang memanfaatkan bioteknologi adalah biosurfaktan, surfaktan merupakan senyaa yang banyak digunakan di dunia kosmetik dan rumah tangga untuk mencampurkan antara air dan lemak. Bentuk nyata dari surfaktan yang kita lihat sehari-hari adalah sabun dan detergent. Surfaktan kimia tersebut relatif susah untuk terdegradasi sehingga beberapa pengembang menciptakan produk biosurfaktan yang dapat terdegradasi dan tidak menimbulkan masalah lingkungan lebih lanjut. Salah satu pengembangnya adalah perusaah Rusia yang membuat biosurfaktan dengan bateri yang telah dimodifikasi. Bahan baku yang digunakan adalah gula yang kemudian dimasukan ke fermentor bersama bibit bakteri dan menghasilkan produk berupa biosurfaktan yang dapat digunakan kembali oleh industri yang lainnya.


Masih ada peran lain dari bioteknologi di bidang industri, namun karena keterbatasn penulis akan dicukupkan sampai di sini saja. Jika pembaca memiliki masukan silahkan tinggalkan di kolom komentar.

Next

Related