Berbagai riset memang telah dikembangkan sejak jaman perang
dunia dalam bidang bioteknologi ini. Jika pembaca pernah mendengar penisilin,
maka saudara telah mengenal adanya produk dari bioteknologi. Dengan adanya
penemuan penisilin pada perang dunia. Banyak jiwa yang telah terselamatkan
akibat adanya infeksi yang dialami oleh para tentara. Infeksi diakibatkan oleh
luka yang kemudian termasuki oleh bakteri yang kemudian akan menjalar dan
merenggut jiwa dari orang tersebut. Dengan danya penisilin maka penyebaran
infeksi lebih jauh dapat terhindarkan. Sampai saat ini industri antiseptik
masih mengambil peran penting dalam dunia medis.
Sebagai contoh yang lain adalah penemuan insulin. Sebagaimana
kita ketahui bahwa penderita diabetes atau lebih dikenal dengan kencing manis
tidak dapat memanfaatkan gula yang ada dalam tubuhnya sehingga sistem kerja
tubuh menjadi terganggu dan dapat berakibat fatal. Hormon insulin buatan dibuat
dalam industri bioteknologi dengan memanfaatkan studi biologi molekuler yang
menyangkut DNA hingga ke peranannya hingga rekayasa genetik dari mikroba yang
akan digunakan untuk memproduksi insulin hingga ke proses pemanenannya. Sehingga
dengan adanya hormon insulin buatan tersebut harapan hidup penderita diabetes
menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
Selain itu berbagai jenis protein kini diproduksi sebagai
obat, yakni proten tertentu sengaja diproduksi secara masal karena fungsinya
sebagai obat bagi manusia. Mulai dari penyakit alzheimer hingga ke penyakit
kanker.
Studi mengenai sel dari suatu makhluk hidup menjadikan informasi
yang dibutuhkan dalam bagi riset medis menjadi mudah. Dengan mengetahui proses
kerja dari suatu mikroba atu patogen kita kemudian dapat mencari senyawa yang
dapat membunuh atau menghambat kerja bagi mikroba patogen maupun virus. Di sisi
lain studi mengenai genetika molekular memberikan informasi mengenai bagaimana
proses suatu penyakit dan penangnannya dalam lingkup mekanisme DNA dan proten,
enzim yang terlibat. Sehingga informasi yang komprehensif kemudian digunakan
untuk memproduksi masal dari suatu senyaa yang berpotensi obet.
Dalam bidang medis, salah seorang ilmuan dari Tiongkok
berhasil meraih nobel berkat obat untuk mengatasi malaria. Beliau memanfaatkan
tanaman yang secara tradisional digunakan untuk menyembuhkan penyakit akibat
nyamuk tersebut. Namun dengan berbagai data yang tertulis secara ilmiah, beliau
dapat membuktikan bahwa tanaman tersebut dapat berpotensi obat. Hingga kemudian
senyaa yang ada dalam tanaman tersebut diproduksi secara masal dalam bentuk
obat untuk menyembuhkan penderita malaria. Jadi pengibatan tradisional juga
dapat mengobati penyakit manusia dan informasinya dapat menjadi riset lebih
lanjut untuk pengembangan obat. Apakah obat tradisional kita juga dapat diberdayakan
demikian?
Namun demikian obat malaria tersebut kini semakin tidak
efektif. Hal ini dikarenakan parasit plasmodium yang menjadi penyebab menjadi
kebal dengan obat tersebut seiring perjalanan waktu. Jadi industri farmasi kini
harus menemukan jenis obat yang baru lagi untuk menangani masalah malaria yang
mungkin muncul di masa yang akan datang jika obat yang ada sekarang benar-benar
sudah tidak mempan lagi.
Salah satu pengembangnya adalah Australia, salah satu
universitas terkemuka di negara kanguru tersebut bekerjasama dengan dunia
industri untuk merancang obat yang baru untuk malaria. Obat yang baru ditemukan
tersebut adalah dengan memanfaatkan studi sebelumnya mengenai apa yang ada di
permukaan dinding sel dari si parasit. Obat yang dibuat tersebut dapat menempel
pada protein yang ada di dinding sel parasit sehingga membuatnya menjadi tidak
berkutik dan membuat sakit manusia. Hingga saat ini obat tersebut masih dalam
tahap uji coba dan bagaimana potensialnya untuk jangka waktu yang lama. Apakah parasit
dapat menjadi kebal dengan obat yang baru disintesis tersebut?